Menurut Krochta dan De Mulder-Johnson (1997), edible film adalah lapisan tipis dan kontinyu terbuat dari
bahan-bahan yang dapat dimakan, dibentuk melapisi komponen makanan (coating) atau diletakkan diantara
komponen makanan (film) yang berfungsi sebagai barrier terhadap transfer massa
(misalnya kelembaban, oksigen, lipid, cahaya dan zat terlarut), dan atau
sebagai carrier bahan makanan dan bahan tambahan, serta untuk mempermudah
penanganan makanan. Edible
film diaplikasikan pada
makanan dengan cara pembungkusan, pencelupan, penyikatan atau penyemprotan.
Bahan hidrokoloid dan lemak atau campuran ke-duanya dapat digunakan untuk
membuat edible film.
sumber : http://www.sciencefriday.com/news/062107/flavor.jpg
sumber : http://www.hiwtc.com/photo/products/20/03/60/36067.jpg
Hidrokoloid yang
dapat digunakan untuk membuat edible film
adalah protein (gelatin, kasein, protein kedelai, protein jagung dan gluten
gandum) dan karbohidrat (pati, alginat, pektin, gum arab, dan modifikasi
karbohidrat lainnya), sedangkan lipid yang digunakan adalah lilin/wax, gliserol
dan asam lemak.
Kelebihan edible film yang dibuat
dari hidrokoloid diantaranya memiliki kemampuan yang baik untuk melindungi
produk terhadap oksigen, karbondioksida dan lipid serta memiliki sifat mekanis
yang diinginkan dan meningkatkan kesatuan struktural produk. Kelemahannya, film
dari karbohidrat kurang bagus digunakan untuk mengatur migrasi uap air sementara
film dari protein sangat dipengaruhi oleh perubahan pH.
Kelebihan edible film dari lipid adalah
memiliki kemampuan yang baik untuk melindungi produk dari penguapan air atau
sebagai bahan pelapis untuk mengoles produk konfeksioneri. Tetapi, kegunaannya
sebagai film murni terbatas karena integritas dan ketahanannya tidak terlalu
baik. Edible film dari komposit
(gabungan hidrokolid dan lipid) dapat meningkatkan kelebihan dari film
hidrokoloid dan lipid, serta mengurangi kelemahannya.
Pembentukan edible film merupakan
proses pertumbuhan fragmen kecil atau penggabungan polimer-polimer. Prinsip
pembentukan edible film adalah
interaksi rantai polimer menghasilkan agregat polimer yang lebih besar dan
stabil.
Pembuatan edible film meliputi
beberapa tahap, diantaranya pembentukan suspensi pati, pencampuran larutan
pembentuk film yaitu suspensi pati, CMC dan gliserol, pemanasan campuran
pembentuk film, penghilangan gas terlarut, pencetakan dan perataan film dan
pengeringan edible film.