Satu, Bukan Dua Tiga Empat

 

Fokus itu satu, bukan dua tiga empat.

Senang itu satu, bukan dua tiga empat.

Jika lebih dari satu pasti akan ada yang sakit karena dikecewakan baik sengaja atau tidak.

Begitulah saya. Dulu begitu rakus. Rakus untuk berkata "Saya bisa".

Nyatanya sekarang. Saya dicap menjadi orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan saya sendiri malu mengakui suatu hal. Saya malu jika saya adalah bagian dari suatu organisasi. Bukan apa-apa, saya bisa dikatakan jarang atau tidak aktif di organisasi tersebut.

Ya, sekarang yang sedang saya bicarakan adalah saya yang tidak bisa membagi fokus saya berorganisasi. Saya yang sombong yang dulu berkata "Saya bisa membagi waktu, saya bisa memprioritaskan". Itu dulu. Namun, seiring berjalannya waktu hanya satu organisasi yang bisa membuat saya nyaman. Bagaimana yang lain?. Bukan tidak nyaman!

Hanya saja kurang motivasi saja. Begitu alasanku. Bodoh sekali. Berbagai alasan keluar dari mulut setiap kali ada proker yang, maaf, saya malas mengikutinya.

Entah siapa yang salah. Masih bertanya? Jelaslah saya  yang salah. Berlagak sok sibuk mondar-mandir kampus. Mencari-cari alasan untuk lari dari kewajiban.

Baru terfikir siang tadi, ternyata banyak yang saya kecewakan, banyak yang sakit hati karena kesombongan saya.

Maaf. Saya harap beliau-beliau masih berkenan membimbing saya.

Bagaskara TA

Staff Litbang HIMAGHITA

Staff Kaderisasi FUSI

Staff Public Relation IAAS LC UNS